Senin, 04 Juni 2018

Gaji Ke Gaji - Part 2


 pic source : the cheat sheet


4. Downsizing
Punya 2 mobil untuk satu dipakai istri dan satu dipakai suami? Coba dipikirkan, semisal kantor searah, atau sampai pertengahan jalan searah, pakai 1 mobil saja dan sharing pemakaian mobil. Bisa hemat di bensin dan tol kan. Hanya menyetir sendiri, jarak ke kantor lumayan jauh dan padat dengan kemacetan? Coba pertimbangkan naik kendaraan dengan cc yang lebih sesuai untuk dalam kota, sehingga bisa menghemat bensin.

5. Review Tujuan Secara Berkala
Tujuan keuangan yang kita tetapkan di awal perubahan gaya hidup ini, kita review secara berkala. Misal mengubah gaya hidup agar tidak hidup hanya dari gaji ke gaji demi bisa menabung misal lima ratus ribu per bulan atau satu juta per bulan untuk biaya masuk anak sekolah SD. Atau perubahan gaya hidup ini demi bisa menyisihkan uang untuk mempercepat pelunasan kartu kredit. Atau perubahan gaya hidup ini demi memiliki simpanan dana darurat.

Apapun tujuan keuangan terkait hal ini kita review per bulan atau per tiga bulan, sampai kita bisa lihat kemajuannya. Apakah target dana darurat yang kita tetapkan semakin mendekati untuk terpenuhi? Apakah penghematan yang berhasil kita lakukan dari pos pengeluaran online shopping, atau pos pengeluaran nongkrong di cafe, atau pos pengeluaran mengurangi kehebohan belanja baju anak, dan sebagainya.

Setiap pencapaian kecil dalam proses ini, hadiahi diri kita sendiri apresiasi, misal sekedar creambath di salon langganan, atau traktir diri beli es krim coklat dan tersenyum puas lihat saldo tabungan yang bertambah. Apresiasi kecil begini membuat kita jadi lebih bersemangat meneruskan prosesnya. errrr.... tapi jangan juga bentuk apresiasinya malah yang boros ya :) .

6. Hitung Berkatmu
Berkat Tuhan itu luar biasa melimpah, kita (ini kalimat untuk diri saya sendiri juga) seringkali merasa semua hal ga cukup. Belanja lebih, membeli lebih, menghabiskan lebih, seterusnya begitu. Padahal kalau buka lemari pakaian, jujur deh, kurang banyak apalagi sih baju kita? Kurang warna apalagi sih tas kita? Kurang model apalagi sih sepatu kita? Kurang numpuk gimana lagi sih koleksi baju anak-anak kita? Ehmmm... kurang shade warna apalagi sih lipstick kita :D. Semuanya CUKUP.

The feeling of enough and gratitude bisa menyelamatkan kita dari kebiasaan boros. When we see our surroundings and what we have; life, breath, family, work, health with the feeling of blessed, we should feel enough. Perasaan cukup itu lah yang  menjadi rem dari dalam diri kita untuk lebih bijak menggunakan uang. Sehingga ada "lebihan", nggak ngepas-ngepas amat sampai ke gajian berikutnya.

Yuk ah, kita sama-sama mengubah pola hidup gaji ke gaji. Bahagia pasti rasanya ketika kita punya dana lebih untuk tujuan keuangan yang lebih berguna bagi hidup kita dan keluarga :).