Jumat, 11 Mei 2018

Declutter Mainan Theo

Theo sekarang berumur 4,5 tahun. Seperti banyak anak lelaki seusianya, dia sukaaaaaaaaaaaaaaaaaa........ (tuh panjangnya, saking sukanya) banget sama aneka mainan ala anak cowok, utamanya mobil-mobilan dan figure robot.

Kemarin saya bebenah rumah (iya, kegiatan liburnya emak-emak banget ya hihi...) dan mendapati mainan Theo yang berserakan letak, jumlah, dan jenisnya. Sebagai emak penyuka serba rapih, saya kok pusing ya lihat mainannya. Dan saya perhatikan Theo juga jadi ga optimal mainin semua mainannya. Karena apa yang dia lihat depan mata aja (diantara serakan dan tumpukan) yang dia mainin terus, padahal banyak jenis mainannya yang (lebih) edukatif tertumpuk di bagian bawah.








Maka saya ajaklah dia untuk merapihkan mainannya.

Saya sampaikan "Theo menyimpan mainan yang Theo suka, Theo sering mainkan, dan sesuai perkembangan ya. Kalau mainan sejak zaman masih bayi kecil yang sudah nggak dimainin lagi, kita pisahin dan nanti kasih ke dede bayi yang lain".

Dia mengerti dan setuju.

Jadilah duet maut ibu dan anak declutter mainan :).

Langkah awal semua mainan kita hamburkan di lantai, bersumber dari beberapa box dan sudut rumah dan kamar.




Kemudian kita pisahkan per kelompok mainan, misal alat transportasi dalam satu kelompok, robot dalam satu kelompok, aneka jenis bola dalam satu kelompok, aneka jenis lilin dalam satu kelompok, aneka jenis tembakan (saya nggak suka sih mainan yang "rasa agresif" begini) dalam satu kelompok, begitu seterusnya.

Setelah itu Theo saya ajarkan untuk memilih mana saja dari setiap kelompok itu mainan yang dia SUKA.

Dari kelompok yang terpilih sebagai mainan yang dia suka, saya tanyakan lagi, ini masih cocok nggak untuk Theo mainkan? Atau sudah nggak cocok? Lebih cocok dimainkan oleh adik kecil, misalnya?

Dari kategori itu dia pilih lagi tuh.

Kemudian dicek apakah mainan pilihannya itu masih berfungsi baik? Atau perlu diperbaiki? Atau misalnya perlu diganti baterainya atau gimana?

Nah kondisi yang benar-benar masih oke, disimpan dalam satu box khusus. Yang kondisinya perlu dan masih bisa diperbaiki, dipisahkan untuk diperbaiki.

Yang kondisinya masih baik namun udah nggak cocok lagi dia mainkan, dipisahin untuk kemudian dikasih ke anak-anak lain yang lebih perlu. Dan yang kondisinya udah rusak tak berdaya ya dibuang.

Kemudian saya ajarkan Theo untuk selalu mengumpulkan mainannya dalam satu box setiap dia selesai main. Di sekolahnya sebenarnya dia juga diajarkan untuk clean up, jadi kemarin saya mengingatkan dia lagi.

Senang deh lihat koleksi mainan Theo jadi lebih rapi. Theo nya juga happy karena "menemukan lagi" mainan-mainan lama yang sebenarnya dia suka tapi lama nggak dia lihat karena tertumpuk.

Dan... saya juga jadi sadar betul ada apa aja sih koleksi mainan anak saya, jadi nggak gampang-gampang beli lagi mainan yang (ternyata sebenarnya) dia udah punya. Nah, declutter selain bikin bersih dan rapi ternyata juga bisa bikin saya lebih hemat kan.

Bisa hemat itu rasanya..... puas.... :D.

Coba deh buat Teman yang memiliki anak untuk declutter mainan anak. Kadang kita merasa mainan anak adalah hal yang sepele aja, Belinya juga "nyicil" pas ketemu mainannya, nggak langsung terasa berat dan mahal. Padahal setelah kita lihat dan pilah mainan anak kita tuh ternyata banyak dan nilainya lumayan loh.

Saya merasa kemarin jadi libur yang sangat produktif untuk saya dan Theo :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar