Senin, 18 Desember 2017

Murder On The Orient Express



 pic : 20th century fox

Pernahkah ada diantara teman sekalian memendam cinta sendiri?

That's what i feel about Hercule Poirot :).

Hercule Poirot adalah tokoh detektif rekaan Agatha Christie, selain beberapa tokoh lain seperti Miss Maple dan lainnya.

Sejak SMP kelas 1 saya membaca buku-buku Agatha Christie dan mengoleksinya. Sampai kuliah semester 3 atau 4 deh rasanya hampir 60-an buku Agatha Christie sudah saya baca semua. 

Dan efeknya masa abegeh dan remaja saya diisi dengan jatuh cinta dan ke-suka-an sendiri sama di Hercule Poirot ini.

Di masa abegeh ketika peers seusia saya menyukai boyband dan membaca manga Jepang yang memang happening banget pada masa itu.

Saya membayangkan Poirot ini lelaki berkumis nyentrik dengan badan yang kecil dan tingkah laku yang unik, Sel-sel kelabu di otak, itu istilah yang saya hafal banget deh.

Tapi jenis nge-fans nya saya bukan yang jatuh cinta terus mengidolai sampai jadi yang seperti gimanaaaaaaa... banget gitu. Kayaknya itu juga didorong oleh kenyataan bahwa saya nggak punya teman dalam hal per-Poirot-an ini. Siapa lah di masa SMP, di sekitar saya yang baca Agatha Christie? Seingat saya sih nggak ada. Jadi saat teman-teman sebaya seru cerita boyband, saya sekedar ikutan tahu aja. Tapi saya mau bahas Poirot ini sama siapa dong???

Dan di tahun 2017 ini muncul lah film Murder On The Orient Express. 

You whaaaatttt???

Saya nulis blogpost ini memang sudah berlalu edisi jadwal tayang film nya.

Saya nonton film ini 2x dong. Iyes, 1x nggak cukup hihihi...

Dan ketika nonton yang pertama, filmnya selesai, begitu keluar bioskop mata saya berkaca-kaca saking bahagianya. Bahagiiiiiaaaaaa.... banget mengetahui cerita yang selama belasan tahun menemani masa remaja saya dibuatkan film yang bagus dan indah banget begitu. 

I mean, oh ya Tuhan, Johny Depp dan Penelope Cruz tahu kisah Poirot ya? :D

Saya nggak berkompeten bahas sisi teknis film nya, tapi Pak Sutradara sekaligus pemeran Poirot, Kenneth Branagh, itu  bagus banget deh bikin film nya. Walau awal baca referensi saya agak ilfil, ini maksudnya sutradara merangkap pemain utama?

But, then.... setelah nonton it's okay banget penggambaran Poirot nya, walau definetely nggak plek tekuplek seperti Poirot di bayangan saya.

I'm trying to say thank you to this movie team for the good work!!!

U make my teen dream comes true!!! :D

Dengar-dengar sih mau dibuat lagi film yang Death On The Nile.

Mudah-mudahan beneran deh ya. Can't wait.

Merasakan bahwa "cinta diam-diam" saya ke Poirot "terbayarkan", dan menyadari bahwa saat saya nonton bioskop juga lumayan penuh, artinya ada cukup banyak orang yang nonton film ini dan merasakan ke-suka-an sama Poirot ini bukan "rasaku sendiri". Ahhhhh... nulis blogpost ini aja saya masih terasa banget bahagianya setelah menonton film ini.

And what I realize now, it is okay to love something out of common, love will find its own way.

Ealaaaahh... kok jadi gombal :D.

-nova-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar